Pages

Jumat, 28 Maret 2014

Mengintip Pangkalan Rahasia Diego Garcia, tempat yg sempat diduga hilangnya MH370!

Keberadaan pesawat bernomor penerbangan MH370 yang hingga kini mengundang banyak dugaan berbagai pihak atas keberadaan pesawat Boeing 777-200ER. Meski telah dilakukan pencarian dengan melibatkan banyak negara menggunakan beragam teknologi handal, tetap saja pesawat itu tak dapat ditemukan. Sebuah dugaan yang beredar di media saat ini beranggapan bahwa pesawat milik maskapai Malaysia Airlines itu mendarat dan disembunyikan di Pangkalan Militer Angkatan Udara milik Amerika Serikat yang berada di Samudera Hindia.

Keberadaan pangkalan ini sudah ada sejak 1966, berdiri di tanah milik Inggris yang luasnya 44 km2, Amerika Serikat menempatkan pesawat-pesawat pembomnya beseerta kapal perang penghancurnya yang canggih dan modern untuk mengawasi dunia.


Sebagai pulau karang terpencil di tengah samudera, pulau ini sangat tepat untuk dijadikan pangkalan rahasia bagi Amerika Serikat. Sejumlah operasi militer seperti perang Teluk tahun 1991, Perang Afghanistan tahun 2001 dan Perang Irak tahun 2003 memanfaatkan Pulau Diego Garcia sebagai tempat penting untuk melakukan serangan taktis di kawasan teluk dan Afghanistan.


Pangkalan Militer di Diego Garcia hingga kini masih menjadi aset penting bagi AS, pesawat-pesawat pembom B-52H Stratofortress dan B-1B terparkir lengkap dengan ribuan rudal yang mampu menghancurkan sebuah negara. Saat perang dunia ke II tahun 1942, Inggris memanfaatkan Diego Garcia sebagai markas angkatan udara yang bertugas melakukan pemburuan kapal selam dan kapal perang Jepang di Samudera Hindia.


Sebagai daerah militer, Pulau Diego Garcia tentu memiliki landasan pacu. Hanya pesawat komersial yang bermesin ganda yang bisa mendarat di lokasi ini. Sementara, jenis pesawat berbadan lebar yang bisa mendarat di Pulau Diego Garcia adalah Airbus A330, Boeing 767, ataupun Boeing 777.

Tahun 1981, pangkalan Diego Garcia ini pernah digunakan oleh pesawat B707 Indonesia sebagai tempat transit dalam operasi rahasia pengiriman bantuan senjata untuk Mujahiddin Afghanistan.
Pesawat berangkat dari Halim, transit isi bahan bakar di Diego Garcia, kemudian lanjut menuju Rawalpindi, Pakistan. Kabarnya, kru pesawat dan operator intelijen kita sempat berkeliling dan dijamu di Markas Militer AS di Diego Garcia ini, sambil menunggu waktu agar tiba di Rawalpindi pada saat tengah malam.
Arsitek Operasi Intelijen ini adalah Marsekal Muda (Purn) Teddy Rusdy.

0 komentar:

Posting Komentar